Bahaya yang terkait dengan crane mencakup apa?

2024-05-25

  1. Penghancuran dan Tabrakan
    Hal ini mengacu pada terjadinya benturan dan tabrakan yang melibatkan personel selama pengoperasian derek dan gantry crane. Insiden semacam itu umum terjadi dan sangat berbahaya dalam pengoperasian derek, yang sering kali mengakibatkan konsekuensi yang parah, termasuk kematian. Skenario utamanya meliputi:
    (1) Beban Berayun Penghancuran dan Tabrakan: Hal ini terjadi saat beban yang berayun menghancurkan atau bertabrakan dengan personel selama pengoperasian derek. Penyebab utamanya adalah pengoperasian yang tidak tepat oleh pengemudi, yang menyebabkan perubahan kecepatan secara tiba-tiba dan inersia yang signifikan, serta kesalahan dalam perintah yang mengakibatkan lintasan pengangkatan yang tidak wajar yang menyebabkan beban berayun dengan keras dan bertabrakan dengan personel.
    (2) Beban Tidak Stabil Terguling dan Tabrakan: Hal ini terjadi ketika beban yang tidak ditempatkan dengan benar terguling dan menimpa personel. Penyebabnya antara lain penempatan beban yang tidak tepat tanpa langkah-langkah keselamatan yang diperlukan dan manajemen lokasi yang buruk selama operasi pengangkatan.
    (3) Penghancuran dan Tabrakan Selama Operasional Mobile Crane: Hal ini terjadi ketika personel tertimpa atau tertabrak oleh derek bergerak selama operasi komando atau pemeliharaan. Penyebabnya antara lain posisi berdiri personel komando yang tidak tepat dan kurangnya langkah-langkah keselamatan yang diperlukan selama pemeliharaan.
    (4) Penghancuran dan Tabrakan Selama Operasi Derek Overhead: Hal ini terjadi ketika personel tertimpa atau tertabrak oleh derek di atas kepala selama operasi inspeksi atau pemeliharaan. Penyebab utamanya adalah kurangnya komunikasi antara inspektur atau personel pemeliharaan dan pengemudi, dan kurangnya tindakan keselamatan yang diperlukan selama pemeliharaan.
  2. Sengatan Listrik
    Sengatan listrik mengacu pada insiden saat personel bersentuhan dengan komponen listrik yang beraliran listrik selama pengoperasian derek. Insiden seperti itu umum terjadi dan berbahaya, terutama karena:
    (1) Pengemudi Menghubungi Saluran Konduktor: Bila kabin pengemudi derek berada di sisi yang sama dengan kabel konduktor, pengemudi dapat tersengat listrik jika menyentuh kabel saat masuk atau keluar. Alasan utamanya adalah posisi kabin yang tidak tepat dan kurangnya panel pelindung di dekat kabel konduktor.
    (2) Kontak dengan Saluran Transmisi Tegangan Tinggi: Hal ini terjadi karena kurangnya tindakan keselamatan yang diperlukan saat mengoperasikan derek di dekat saluran tegangan tinggi atau karena kesalahan dalam perintah dan operasi yang menyebabkan derek menjadi teraliri listrik.
    (3) Kebocoran Peralatan Listrik: Hal ini terjadi karena kerusakan peralatan listrik yang mengakibatkan kebocoran, dan kurangnya alas isolasi pelindung di kabin pengemudi.
    (4) Kontak Tali Kawat Pengangkat dengan Saluran Konduktor: Hal ini disebabkan oleh metode pengangkatan yang tidak tepat, melanggar peraturan keselamatan, dan kurangnya isolasi garis kontak geser.
  3. Jatuh dari Ketinggian
    Ini merujuk pada insiden saat personel jatuh dari derek selama operasi pemasangan atau pemeliharaan. Skenarionya meliputi:
    (1) Perbaiki Air Terjun Kandang: Karena desain sangkar perbaikan yang tidak masuk akal (misalnya, ketinggian tidak memadai, bahan tidak tepat), pengoperasian yang tidak tepat oleh personel perbaikan, dan kurangnya tindakan keselamatan yang diperlukan.
    (2) Jatuh Saat Menyeberang dengan Crane: Disebabkan oleh kurangnya tindakan keselamatan yang diperlukan dan kelalaian personel, yang menyebabkan jatuh dari ketinggian.
    (3) Jatuh Selama Pemasangan atau Pembongkaran Tower Crane: Disebabkan oleh desain badan menara yang tidak masuk akal, metode pembongkaran yang tidak tepat, dan kesalahan dalam koordinasi antara personel dan komando.
  4. Beban Jatuh dan Dampak
    Ini merujuk pada insiden saat beban atau alat pengangkat jatuh dari ketinggian dan mengenai personel. Penyebab umumnya meliputi:
    (1) Metode Pengikatan yang Tidak Tepat: Disebabkan oleh sudut besar antara tali kawat tanpa balok penyeimbang atau beban yang tidak terlindungi dengan tepi tajam.
    (2) Peralatan Pengangkat yang Cacat: Termasuk tali kawat yang putus atau kait yang rusak sehingga menyebabkan beban jatuh.
    (3) kelebihan beban: Disebabkan oleh personel yang tidak menyadari berat beban atau cara pengangkatan yang tidak tepat sehingga menyebabkan kelebihan beban.
    (4) Pengangkatan Berlebihan: Akibat tidak adanya pembatas posisi batas atas atau pembatas yang tidak berfungsi dengan baik, mengakibatkan tali kawat putus.
  5. Derek Terbalik
    Hal ini mengacu pada terbaliknya seluruh derek selama pengoperasian, yang biasanya terjadi pada derek bergerak atau derek menara. Skenarionya meliputi:
    (1) Terguling Akibat Angin: Disebabkan oleh tidak berfungsinya klem rel dan kurangnya perangkat jangkar angin untuk derek luar ruangan.
    (2) Derek Perayap Terbalik: Karena kondisi lokasi pengangkatan yang tidak sesuai, metode pengoperasian yang tidak tepat, dan kesalahan dalam perintah.
    (3) Truk dan Derek Ban Terbalik: Akibat kondisi lokasi pengangkatan yang tidak sesuai, pengaturan outrigger yang tidak tepat, pengoperasian yang tidak tepat, dan kelebihan beban.

Menghindari Bahaya
Menetapkan dan meningkatkan sistem tanggung jawab manajemen keselamatan dan sistem manajemen arsip teknis untuk derek; meningkatkan pelatihan dan pendidikan, memastikan personel menjalani pelatihan dan sertifikasi teknis keselamatan; menerapkan manajemen keselamatan yang sistematis; dan memperkuat pengawasan keselamatan.

Personel harus menghindari bahaya selama operasi untuk memastikan keselamatan mereka.